Mudik naik senja utama versi kekinian

Emaaaak anakmu pulang nih!

Setelah kurang lebih satu tahun gue berada di perantauan tanpa mudik, akhirnya aku dapat bersua juga dengan keluarga di kampoeng.

Perjalanan kali ini, seperti biasanya gue mudik naik kereta api. Dan langganan gue adalah kereta senja utama solo.

Biasanya, kelas kereta senja utama solo atau yang yogya itu termasuk kelas bisnis tapi sekarang udah downgrade jadi ekonomi. Gak bisa dibilang downgrade juga sih karena ekonominya juga yang premium dengan harga yang seperti biasa (gue malah dapet diskon 30k karena beli pake aplikasi hoho) untuk beberapa gerbong bagian tengah ke belakang. Dan di beberapa gerbong depan malah upgrade jadi kelas eksekutif.

Karena gue penasaran kayak apa wujud kereta langganan ogut yang udah di upgrade ke versi kekinian ini,  akhirnya gue browsing dulu di youtube. Dan ternyata tempat duduk di kereta yang kelas ekprem diganti modelnya seperti di eksekutif. Widiiih. Asik nih kayaknya, pikir gue saat itu.

Dan hari mudik pun tiba, gue berangkat dari stasiun solo balapan naik kereta senja utama jam setengah enam sore.

Pas masuk kesan pertama yang gue ambil adalah daerah aisle-nya jadi lebih sempit dan gue harus menerima kenyataan bahwasannya pada saat gue menemukan seat gue, kursinya lebih sempit bok dari yang gue kira!

Ruang kaki yang mengecil antar kursi di depan dan di belakangnya. Agak kurang nyaman. 

Aislenya jadi super cuiiliik kan? 





Bagi gue yang anaknya gak bisa diem alias gampang pegel dengan perjalanan yang memakan kurang lebih 8-9 jam dengan ukuran kursi yang segitu tentunya agak kurang nyaman. Biar gimanapun, kursinya bisa di setting ke depan-belakang gitu sih.

Ohiya, di aisle nya juga di gantung beberapa tv monitor yang nyetelin musik. Waktu itu sih karena lagi ramadhan, jadi yang di puter lagu-lagu rohani (yang kemudian menjelang tengah malam berubah jadi dangdut koplo!)


Yang gue suka dari perjalanan ke Jakarta di bulan ramadhan adalah penumpangnya yang lebih sedikit daripada saat-saat bulan biasanya. Buktinya sepanjang perjalanan gue duduk sendirian yang berarti gue bisa memiliki dua kursi sekaligus hehe. Sebagai introvert, I find it good.

Berhubung lagi puasa dan waktu keberangkatan sebelum jam buka puasa, gue udah siap2 tuh yang namanya bawa bekal. Soalnya kalo beli di kereta mahalnya ga ketulungan. Hiks.

EH TAK DIDUGA TAK DINYANA

Staff keretanya mulai bagi-bagiin makanan buka puasa dong secara cuma-cuma. IYA, GRATIS.

WOW aku terkejut.

Ini pertama kalinya sepanjang sejarah perjalanan mudik gue dengan kereta api, gue mendapatkan makanan gratis. Sebagai mahasiswa berkantong kering tentu saja gue suka dong. HEHE.

Dan seperti ini wujud dari menu buka puasanya.

Tenang, wadahnya bukan pake kertas minyak kok. 

Ini menu buka puasanya. 

Dan ini menu sahurnya. Yups, gue dapet dua kali makan. Hohoho. Baiknya.



Gue sih cukup puas dengan pelayanannya ya walaupun jadi agak kurang suka sama seatnya. Keep the good work, KAI!

Komentar

Postingan Populer