Jangan tanya lagi kenapa.

Ibarat sedang berada di sebuah gunung yang tinggi, aku ada di bawahnya sedang mendaki untuk mencapai puncaknya.

Sedangkan kamu sudah berada di atas sana dengan segala kenyamanan yang telah kamu punya.

Kamu hanya menyemangatiku dari atas sana. 

Kadang juga berteriak dan mengomeliku ketika aku tersandung.

Lalu ada seorang pendaki lain yang berjalan disisiku. 

Pendaki itu memegang tanganku. 

Melangkah bersamaku.

Berbagi beban yang ada di punggungku.

Saat itulah aku tersadar yang aku butuhkan adalah seseorang yang mau berjalan sejajar di sebelahku.

Terjatuh bersama lalu bangkit bersama.

Terluka bersama lalu sembuh bersama.

Jalan yang kami tempuh memang tak akan mulus.

Terjal, berbatu, dan berliku. 

Tapi itu bukan penghalang, apalagi ada pendaki itu di sisiku.  

Itulah yang aku butuhkan; seseorang yang selalu bersamai. 

Aku tahu kamu sudah berusaha mengulurkan tanganmu. 

Tapi kamu terlalu tinggi di atas sana, sayang.

Kamu terlalu gengsi untuk turun sedikit dari puncakmu untuk membantuku naik ke atas.

Kamu terlalu takut jika mahkotamu terjatuh saat menunduk untuk merengkuhku. 

Jadi, jangan tanya lagi kenapa aku berpaling. 

Komentar

Postingan Populer